Minggu, 08 April 2012

Optimis, Sikap dalam Beraktivitas untuk Hidup yang Lebih Baik


Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu pasti melakukan aktivitas. Orang cacat sekalipun, mereka tetap beraktivitas, walaupun kemampuan mereka terbatas dan tidak bisa disamakan dengan kemampuan orang normal.


Penulis sebagai mahasiswa juga (pastinya) memiliki rutinitas dalam beraktivitas. Contoh sederhana berupa masuk kampus tepat waktu, mengerjakan tugas harian, berdiskusi dengan sesama teman, berorganisasi, dan sebagainya. Oleh karena rutinitas tersebut dikerjakan berulang-ulang (setiap hari), Maka penulis merasa semua itu harus dikerjakan secara sabar, optimis, dan istiqomah.


Didalam kamus ilmiah populer Bahasa Indonesia, dijelaskan pengertian optimis, yaitu selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan baik (dalam segala hal). Dengan adanya sikap optimis dalam diri kita, diharapkan akan keluar hasil kerja/ aktivitas yang optimal. Pada prinsipnya optimis mencakup percaya diri, jika individu menerapkan sikap optimis dalam kehidupan sehari-hari, maka individu tersebut dapat mengatur dan memfilter pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Ini penting, mengingat tidak semua pengaruh-pengaruh yang datang dari luar baik, malah sebaliknya ada juga yang menyesatkan dan menjerumuskan.


Optimis juga menghindarkan individu dari sikap bimbang dalam menghadapi suatu permasalahan. Intinya dia mantap dalam menghadapi masalah dan telah memperhitungkan segala resiko yang mungkin terjadi. Menyikapi kegagalan yang terjadi, individu yang optimis selalu mengambil hikmah dan memetik pelajaran agar tidak terperosok dua kali dalam lubang yang sama. Mari kita selalu bersikap optimis dalam beraktivitas untuk hidup yang lebih baik! Sekian, terima kasih.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar